Awal terciptanya emoticon
Emoji sebenarnya berasal dari emoticon, yang terdiri dari tanda baca yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan, yaitu :-). Emoticon ini pertama kali muncul pada tahun 1881 ketika majalah satir Puck dengan bercanda menerbitkan empat emoticon vertikal sebagai bentuk "seni tipografi" yaitu Happy, Sad, Surprised, dan Indifferent. Beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 1862, dalam transkrip New York Times dari naskah pidato Abraham Lincoln, terdapat pengetikan emoticon senyum. Menariknya, terdapat beberapa argumen yang mengatakan bahwa itu hanyalah salah ketik.
Pada tahun 1963 seorang seniman lepas, Harvey Ball, merancang wajah tersenyum kuning yang digunakan pada kancing untuk meningkatkan semangat kerja di sebuah perusahaan asuransi. Ball dibayar $45 untuk desainnya. Bernard dan Murray Spain, dua bersaudara dari Philadelphia, melihat potensi komersial simbol itu, mengambilnya dan menambahkan frasa "semoga harimu menyenangkan", dan desainnya muncul pada jutaan kancing, stiker, T-shirt, dan gelas. Berkat mereka, lahirlah simbol wajah tersenyum khas tahun 70-an, apalagi kini emoticon wajah tersenyum ala bola muncul sebagai simbol "Hari Senyum Sedunia" setiap tanggal 5 Oktober. Pengguna ARPANET Kevin MacKenzie menggunakan tanda baca pada tahun 1979 yang berarti "menjulurkan lidah ke pipi", yaitu seperti ini -). Namun, tidak ada laporan yang dapat diverifikasi tentang hal itu.
Scott Fahlman, seorang peneliti IBM, menggunakan emoticon pertamanya pada 19 September 1982, yaitu: :-). dan :-( di papan pesan Komunitas Ilmu Komputer Carnegie Mellon. Fahlman menjelaskan mengapa simbol seperti itu diperlukan. Ia mengatakan, jika seseorang membuat komentar sarkastik, beberapa pembaca akan gagal memahami leluconnya, dan mereka akan merespon dengan mengajukan kecaman sehingga topik utamanya akan terkubur dengan tanggapan tersebut. Menariknya, Fahlman menggunakan emoticon sedih, khususnya :-(, untuk menunjukkan bahwa pesan yang dimaksud adalah serius. Namun, seiring waktu, emoticon ini menjadi simbol jijik, marah, atau frustrasi. Emoticon yang sebelumnya hanya menampilkan ekspresi senang dan sedih menjadi lebih beragam. Fahlman mengatakan perkembangan ini terjadi dalam beberapa bulan setelah rilis aslinya.
Pada tahun 2007, Yahoo! Messenger melakukan survei tentang emotikon. Dengan 40.000 responden, 82% Yahoo! Messenger mengatakan mereka menggunakan emoticon setiap hari. Sedangkan 61% merasa mereka dapat mengekspresikan diri mereka dengan sangat baik dengan emoticon. Hingga ini hampir semua smartphone dan aplikasi layanan messaging memiliki fungsi emoticon yang beragam, tidak hanya emoticon khas kuning saja, namun kini ada karakter lain yang bisa mewakili perasaan dari pesan pengguna.
Comments
Post a Comment